Nasi merupakan salah satu makanan pokok orang indonesia selain mi instan. Dapat dilihat mayoritas orang indonesia makan nasi setiap harinya.
Nasi banyak jenisnya dan banyak pula cara memasaknya. Nasi mengandung karbohidrat dalam jumlah tinggi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas sehari hari.
Bicara soal jenis nasi tentu berasal dari beras. Ada beras putih, beras merah, beras hitam, beras ketan sampai beras plastik. Tapi yang paling umum kita jumpai adalah beras putih.
Ternyata di dalam beras terdapat suatu zat yang bernama aleuron. Yang dimaksud dengan aleuron adalah benda benda protein berupa butiran putih yang terbentuk karena pengkristalan atau pemadatan protein dalam vakuola sel. Aleuron ini biasanya terdapat pada endosperma biji, padi padian dan terkonsentrasi pada lapisan permukaan sel-sel endodermis.
Aleuron inilah yang biasanya memenuhi butiran beras sehingga beras terlihat berwarna bening keputih putihan.
Dibandingkan beras putih, beras merah mengandung lebih banyak aleuron sehingga kandungan proteinnya lebih banyak dan kalorinya lebih sedikit sehingga cocok untuk orang yang sedang berdiet. Dengan adanya banyak protein aleuron jadi mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu.
Antosianin adalah pigmen larut air yang secara alami terdapat pada berbagai jenis tumbuhan. Pigmen ini memberikan warna pada bunga, buah dan daun dan telah banyak digunakan sebagai pewarna alami.
Jika antosianin bereaksi dengan protein dalam beras maka akan terbentuk endapan yang membuat kita dapat melihat warna merah di beras dengan jelas.
Sekarang kenapa beras bisa berwarna hitam?
Beras hitam merupakan kasus yang sangat langka. Warna hitam disebabkan oleh aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan jumlah dan intensitas yang tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
Nah, sekarang pertanyaan terakhir. Kenapa ada beras yang terbuat dari plastik?
Well, karna berkurangnya lahan tanam dan adanya kesempatan membuat uang maka banyak pihak pihak yang mencoba meraup keuntungan dengan komoditi yang selalu kita makan setiap harinya.
Dengan menggunakan bahan plastik yang murah mereka dapat memproduksi butiran butiran beras dalam jumlah besar dan menjualnya dengan harga sedikit lebih murah untuk menarik perhatian konsumen yang malang.