Selasa, 06 Agustus 2019

7 Negara yang diprediksi Menjadi Atlantis Tahun 2050

Semakin meningkatnya temperatur rata-rata di muka bumi ini menyebabkan gunung es yang ada di kutub ataupun di gletser mencair.

Ketika temperatur sudah meningkat cukup jauh dari perkiraan maka permukaan air laut akan naik seiring banyaknya es yang mencair. Pada tahun ini saja sudah diukur bahwa bumi mengalami peningkatan suhu rata-rata sebesar 0,9 derajat Celcius.

IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) meneliti bahwa bila kita tidak bisa menjaga dan malah membuat temperatur bumi naik 2 derajat Celcius pada tahun 2050 maka akan ada kenaikan permukaan air laut yang menyebabkan kota-kota berikut menjadi negeri atlantis. Ini dia 7 kota tersebut :

1. Jakarta — Indonesia

Hasil gambar untuk Jakarta — Indonesia

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Jakarta merupakan salah satu kota di Dunia yang memliki tinggi 8 mdpl sehingga benar bahwa jika terjadi kenaikan tinggi permukaan air laut, Jakarta menjadi kota pertama di Indonesia yang akan terkena impactnya. Selain itu kenaikan tinggi permukaan air laut bukanlah masalah besar yang dihadapi kota Jakarta tetapi terjadinya land subsidenceatau penurunan permukaan tanah yang disebabkan faktor alamiah daerah dan faktor antropogenik. Kurang dari satu dekade saja Jakarta sudah mengalami penurunan muka tanah sedalam 2,5 m.

2. Manila — Filipina

Hasil gambar untuk Manila — Filipina

Bukan rahasia lagi, kota Manila serupa dengan kota Jakarta. Sebagai ibu kota yang juga terletak tidak jauh dari pesisir, Manila memiliki sejumlah masalah berkaitan dengan land subsidencehal ini terjadi karena maraknya praktik pembukaan lahan dan menyedot air tanah berlebihan menyebabkan geologis tanah terganggu sehingga terjadi penurunan muka tanah yang hampir mirip dengan Jakarta. Padatnya penduduk di kota ini menyebabkan daya dukung lingkungan sudah melampaui batas dan bila saja terjadi peningkatan suhu sampai tahun 2050, maka nasibnya akan sama dengan Jakarta.

3. Shanghai — Cina

Hasil gambar untuk Shanghai — Cina

Negara dengan tingkat emisi tertinggi ini merupakan daerah dengan tingkat penduduk terbanyak. Banyaknya penduduk menyebabkan daya dukung lingkungan rusak dan tidak bisa menampung jumlah penduduk lagi sehingga menyebabkan land subsidence yang telah menghabiskan $2 Milyar dolar untuk penanganannya. Pemerintah juga telah membangun formasi sea wall untuk mencegah pasang tinggi masuk ke perkotaan. Bila daerah ini masih terus menerus menghasilkan emisi CO2 dalam jumlah besar setiap harinya maka terwujudnya Shanghai menjadi atlantis city bukan hal yang mustahil.

4. Lagos — Nigeria


Hasil gambar untuk Lagos — Nigeria

Dibanding Manila dan Jakarta, Kota Lagos memiliki penduduk yang jauh lebih banyak. Kota Lagos ini pernah masuk nominasi dunia sebagai kota dengan populasi terbanyak. Banyaknya populasi yang mendiami kota ini menyebabkan tingkat pembuangan sampah sembarangan tidak bisa dihindari. Tingginya pencemaran sampah juga makin diperparah dengan sistem drainase yang jauh lebih buruk dibanding Jakarta dan Manila membuat kota ini dikunjungi Banjir secara reguler. Karena populasi yang terlalu banyak inipun kondisi geologis tanah menjadi berubah yang menyebabkan kota ini mengalami land subsidence yang mengkhawatirkan tiap tahunya. Mungkin bila memang suhu terus meningkat hingga 2050, kota Lagos menjadi kota atlantis yang pertama.

5. Dhaka — Bangladesh

Hasil gambar untuk Dhaka — Bangladesh

Kota yang dijuluki sebagai kota dengan tingkat kemacetan terparah ini ternyata bisa menghabiskan waktu agan sebanyak 3,5 jam hanya untuk dapat keluar dari kemacetan ini. Kota ini juga terletak rendah dan sering mengalami fenomena puting beliung dan curah hujan yang tinggi. Dua faktor tersebut diperparah dengan letak geografis kota Dhaka yang terletak diperpotongan lempeng tektonik menyebabkan adanya fenomena Subduksi
sebesar 5mm pertahun. Kota yang sudah rendah ini semakin rendah akibatnya bila suhu masih terus meningkat hingga 2050, tempat ini bisa menjadi destinasi wisata kota atlantis selanjutnya.

6. Houston — Amerika Serikat

Hasil gambar untuk Houston — Amerika Serikat

Houston merupakan kota pertambangan minyak, gas, dan batubara di Amerika Serikat. Yup walaupun kota ini sejatinya adalah pertambangan, tetapi peradaban telah berubah menyebabkan banyaknya orang menetap di tempat ini dan menjadikan kota ini bergeser menjadi kota ekonomi. Walaupun demikian ada hal lain yang harus dikhawatirkan segenap masyarakat kota houston yaitu kota ini dekat dengan laut dan memiliki banyak lubang-lubang bekas pengeboran menyebabkan terjadinya land subsidence. Kota ini juga menjadi salah satu kota Amerika Serikat yang sering dilanda banjir. Sampai saat ini pengeboran masih berlanjut dan memperparah land subsidence yang terjadi hingga akhirnya kota ini ditetapkan menjadi kota atlantis berikutnya.

7. Ho Chi Min City — Vietnam

Hasil gambar untuk Ho Chi Minh City — Vietnam

Kota ini memang akan selalu mengalami land subsidence akibat karakteristik tanah di seluruh kota ini adalah delta. Delta sendiri adalah endapan yang terbawa arus sungai dari hulu ke hilir yang lama kelamaan membentuk daratan baru di dekat muara sungai. Karena karakteristik ini, tanah di Ho Chi Min City tidak begitu kuat untuk menciptakan daya dukung lingkungan bagi masyarakat vietnam. Hal tersebut lagi-lagi makin diperparah dengan adanya pembukaan lahan disekitar sungai Mekong dan populasi yang terus meningkat. Diprediksi kota ini akan bernasib sama dengan Jakarta atau Manila.

Share: