Sabtu, 10 Agustus 2019

5 Kisah 'Vampir' di Dunia Nyata

Hasil gambar untuk vampir


Selama ini kebanyakan orang mengenal sosok vampir atau manusia penghisap darah, sebagai salah satu karakter menyeramkan yang direkayasa oleh para penulis dan sutradara film Hollywood.

Kata 'vampir' pun pertama kali diperkenalkan dalam Bahasa Inggris pada 1732. Namun dalam sejarah atau pun cerita rakyat bangsa Eropa, 'penghisap darah' ada di tengah-tengah mereka sejak ratusan tahun.

Kepercayaan yang mengatakan bahwa vampir nyata bahkan telah tersebar sejak Abad Pencerahan atau pada Abad ke-17 dan 18.

Walaupun akhirnya kepercayaan tersebut memudar seiring dengan berjalannya waktu, pada Abad ke-20, kisah mengenai penyerangan vampir kembali menghebohkan warga. Seperti dikutip dari Listverse.com, berikut selengkapnya 10 kisah vampir di dunia nyata yang menghebohkan warga di berbagai penjuru dunia.

1. Serangan massal vampir Dekekuoi

Di Bulgaria kisah mengenai serangan vampir berawal dari cerita makhluk menyerupai hantu yang bangkit dari kuburan. Mulanya makhluk penghisap darah itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh manusia, namun saat matahari mulai tenggelam, 'tubuh' mereka akan mengeluarkan cahaya yang membuat mereka kasat mata.

Pada 1863 Desa Dekekuoi dilaporkan diganggu oleh massa vampir muda dengan tubuh berkilauan. Para penghisap darah itu menyerang warga, berteriak di luar rumah mereka, dan melempar kotoran sapi pada foto-foto orang kudus (saint).

Walaupun vampir-vampir itu belum memiliki tubuh yang nyata, tapi kilauan yang mereka pancarkan dapat terlihat jelas saat melintasi jalanan. Tak tahan dengan gangguan tersebut akhirnya seorang penyihir memutuskan untuk mengakhiri gangguan tak mengenakkan tersebut.

Dia akhirnya pergi ke pemakaman setempat dan menemukan lubang di makam para vampir yang diduga menjadi alasan kenapa mereka bisa kabur. Penyihir itu kemudian menyegel lubang itu, dan Dukekoui tidak pernah diganggu gerombolan 'pengganggu' itu lagi.

2. The Katakhanas dari Crete, Yunani

Pada 1837 seorang warga Inggris, Robert Pashley merekam kejadian aneh yang diduga berhubungan dengan vampir, dalam bukunya 'Travels in Crete'. Sebelum Pashley mengunjungi Crete, tanpa disadarinya dia tertidur di depan kuburan Katakhanas -- sejenis vampir wilayah setempat.

Pada malam itu Pashley mendengar suara yang berasal dari dalam makam, yang meminta penggembala itu untuk memindahkan senjatanya. Kala itu Pashley tanpa sengaja meletakkan senjatanya dengan posisi membentuk salib.

Pria itu kemudian menyadari bahwa suara itu berasal dari Katakhanas. Setelah menyetujui perjanjian bahwa dia akan memindahkan senjatanya asal vampir itu tidak melukai orang lain, Pashley menjadi 'akrab' dengan makhluk itu.

Namun Katahanas itu melanggar janjinya dan memburu beberapa pengantin baru malam itu. Pashley kemudian mengadukan hal tersebut kepada pendeta. Tak lama kemudian massa berkumpul di pemakaman dan membakar makhluk itu hingga menjadi abu.

3. Jusstina Yuschkov

Pada pertengahan Abad ke-19, Rusia sering menyalahkan vampir atas wabah penyakit yang tersebar di wilayah itu. Hal tersebut diakibatkan oleh penderita penyakit pertama yang tewas akibat wabah adalah seorang penghisap darah. Penyebaran wabah hanya dapat dihentikan jika vampir tewas.

Pada masa penyebaran penyakit kolera, pada Agustus 1848, seorang petugas medis bernama Rubtsov menuding seorang perempuan hamil yang telah tewas, Justina Yudchkov, adalah seorang vampir.

Beberapa orang petani akhirnya memutuskan untuk memeriksa jasad Yuschkov dan menemukan mulut perempuan itu terbuka. Mereka kemudian menganggap hal tersebut sebagai pertanda bahwa wanita itu adalah vampir.

Para petani kemudian menyayat perut Yuschkov dan terkejut karena tidak menemukan cabang bayinya. Tubuh bayi itu kemudian ditemukan di dalam peti mati sang ibu dan hal tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa Yuschkov adalah penghisap darah.

Para petani itu kemudian memutuskan untuk menusuk mulut perempuan yang telah tewas itu dengan menggunakan salib. Walaupun mereka merasa puas dengan aksi tersebut, namun pendeta menganggap hal tersebut mengganggu dan melaporkan insiden itu ke pengadilan setempat.

4. Vampir Blau

Pada awal Abad ke-14 seorang penggembala bernama Myslata tewas di desa Blau, Bohemia. Setelah kematiannya, Myslata berubah menjadi vampir dan dia mulai meneror desa setiap malam. Hebatnya, hanya dengan memanggil nama korbannyanya, vampir pria itu dapat membunuh orang tersebut.

Kematian para korban tersebut tidaklah instan, mereka akan tewas dalam kurun waktu 8 hari. Warga yang marah pun kemudian mencoba untuk membunuh Myslata dengan menggunakan pancang. Mereka menancapkan pancang tersebut ke jantung vampir itu.

Namun alih-alih mati, Myslata malah tertawa dan mengatakan tongkat itu tidak mempan padanya. Usaha untuk membunuh Myslata kemudian diserahkan kepada 'pemburu vampir' profesional. Mereka membawa vampir itu luar desa.

Myslata berteriak ketika para pembunuh vampir itu menusuk tubuhnya dengan menggunakan pancang. Mereka lalu membakar Myslata untuk memastikan vampir itu tiak pernah bangkit kembali.

5. Johannes Cuntinus

Johannes Cuntinus merupakan seorang anggota dewan tertua Inggris yang kaya raya. Dia tinggal di Kota Silesian, Pentsch. Suatu hari pada 1592, Cuntinus jatuh sakit setelah ditendang oleh seekor kuda.

Penyakitnya tak kunjung sembuh dan membuat pria itu menjadi 'gila' dan mengaku bahwa dia adalah seorang pendosa ketika ajalnya menjelang.

Setelah Cuntinus dikuburkan, laporan yang mengatakan dia menghantui rumah lamanya, mengganggu orang di kota, dan memerkosa. Akibatnya banyak pedagang yang enggan untuk masuk ke kota itu dan membuat perekonomian menjadi goyah.

Dengan izin dari dewan kota, akhirnya penduduk menggali kembali kuburan Cuntinus, memotong tubuhnya menjadi bagian-bagian kecil, dan membakarnya.
Share: