Anak adalah sesuatu yang dinantikan oleh mereka yang sudah berumah tangga, siapa yang tak ingin punya anak? Hadirnya anak menjadi pelengkap dalam rumah tangga meskipun harus menanti cukup lama, banyak orang berusaha untuk memilikinya karena dengan hadirnya anak di keluarga akan membuat semakin lengkap dan bisa menambah warna di keluarga meskipun permasalahan keluarga bisa semakin rumit adanya dengan hadirnya anak.
Dalam satu rumah tangga biasanya terdiri dari beberapa anak, nasib satu keluarga dengan keluarga lainnya tidaklah sama. Ada yang hanya punya satu anak, dua anak dan bahkan bisa lebih dari itu. Bagi yang memiliki anak tentu sebuah keberuntungan karena tak semua orang memiliki anak di dalam rumah tangganya. Namun pada umumnya memang setiap orang memiliki anak meskipun terkadang harus menunggu bertahun-tahun lamanya.
Di masa sekarang ini tak jarang ada yang setiap setahun sekali memiliki anak, dan ada juga yang jaraknya dua tahun sekali memiliki anak. Setiap orang tentunya punya rencananya sendiri dalam memiliki anak meskipun rencananya tak selalu sesuai dengan kenyataan. Menjalani rumah tangga itu memang tak bisa sembarang, karena rumah tangga harus dijalani dengan keseriusan dalam menjalaninya.
Berbicara tentang memiliki anak tentunya seringkali membuat sebagian orang bertanya-tanya seberapa idealkah jarak untuk memiliki anak? Tentunya kita lihat kembali kondisi rumah tangga kita sendiri, bukan hanya perencanaan anak semata namun juga kesiapan mental dan juga finansial berkaitan dengan tumbuh kembang anak, terlebih mendidik anak di masa sekarang ini tantangannya jauh lebig berat dan yang pasti soal anak bukan selalu soal kuantitas namun juga kualitas anak itu sendiri apakah jadi sosok yang berguna atau malah sebaliknya.
Segala keputusan ada baik dan buruknya, jika merencanakan anak dengan waktu berdekatan kita tak akan ribet dengan soal perlengkapan bayi yang mungkin masih bisa dipakai oleh adiknya yang sebelumnya dipakai kakaknya dan juga fisik ibu mungkin masih kuat untuk melahirkan terlebih pada usia keemasannya, namun di sisi lain bisa bikin keteteran dalam mendidik anak dan juga keuangannya yang tak habis sedikit terlebih saat anak yang dimiliki banyak. Akan tetapi saat sudah dewasa biasanya anak akan ramai berkunjung ke rumah dan berbagi banyak hal untuk orangtuanya.
Lalu bagaimana bila jarak anak satu ke anak lainnya jauh? Tentu ada untung ruginya pula. Satu sisi mungkin bisa membuat seseorang siap dengan pendidikan anak baik dari segi finansial ataupun segi lainnya karena tidak berdekatan, namun di sisi lain terutama dalam jangka panjang nanti akan merasa kesepian karena jumlah anak yang sedikit.
Semua hal pasti ada untung ruginya baik jarak anak yang berdekatan atau jauh usianya. Jadi dapat di simpulkan ideal jarak memiliki anak itu kembali ke setiap keluarga masing-masing bagaimana kesiapannya, yang terpenting adalah pendidikan anak harus diutamakan dibanding kuantitas anak di keluarga itu sendiri.