Narkoba memang dianggap sebagai perusak generasi muda. Tidak sedikit banyak publik figur hingga artis yang memakai narkoba dengan alasan sebagai penghilang stress atau penambah stamina dan energi.
Artis ataupun publik figur yang terkena jerat Narkoba biasanya pasti akan meminta hukuman rehabilitasi. Sayangnya rehabilitasi tidak terlalu banyak menimbulkan efek jera, cukup banyak kasus artis yang kembali terjerat kasus narkoba untuk kesekian kalinya dan ketika dihukum para publik figur ini.
Namun berbeda perlakuan bagi publik figur ataupun artis yang terjerat narkoba di negara jepang. Hukuman yang diberikan oleh pemerintah jepang terhadap artis memang memilikj efek jera yang tinggi. Bagi artis yang terjerat narkoba maka untuk dibebaskan dari penjara harus membayar uang jaminan yang sangat besar, misalnya saja yang terjadi pada salah satu artis Junnosuke Taguchi. Taguchi diharuskan membayar uang jaminan sebesar 3 juta yen.
Tidak cukup hanya membayar uang jaminan, namun ketika keluar dari penjara pun artis harus keluar melalui pintu depan, dan wajib meminta maaf didepan media dan melakukan sujud didepan umum dengan menekan dahi selama 19 detik ke tanah sebagai bukti permintaan maaf dan penyesalan. Biasanya ucapan permintaan maaf dibuat langsung oleh badan pemberantas narkoba negara Jepang yang mana selalu berisikan penyesalan dan ucapan tidak akan mengulangi pemakaian narkoba tersebut.
Bahkan pemerintah Jepang dapat membuat artis yang terjebak dalam kasus narkoba masuk ke dalam blacklist, penarikan semua karya dan pemblokiran semua hal yang bersangkutan dengan artis tersebut hingga skandal narkoba tersebut berakhir. Sehingga hukuman ini dipercaya dapat memunculkan efek jera.
Tindakan tegas yang dilakukan pemerintah Jepang sepertinya butuh diadopsi oleh Indonesia, karena kebanyakan publik figur merupakan influencer yang sangat berpengaruh kepada generasi muda. Jika sudah memberikan hukuman yang berat tentu artis tidak akan mau melakukan kembali dan pastinya akan menimbulkan efek jera.
