Sabtu, 25 Mei 2019
Home »
cerda
,
ilmuwan
,
indonesia
,
iq
,
malas
,
peneliti
,
tinggi
» Peneliti: malas-malasan itu pertanda orang IQ tinggi
Peneliti: malas-malasan itu pertanda orang IQ tinggi
Malas-malasan sangat tidak baik untuk diri kita, maupun dalam urusan pekerjaan yang mengakibatkan menumpuknya tugas-tugas, namun akhir-akhir ini penelitian yang berbasis di Amerika mengemukakakan bahwa bermalas-malasan berarti anda menpunyai IQ yang tinggi, benarkah itu ?
Penelitian terbaru mengungkap fakta yang mungkin sulit Anda percaya. Orang pintar itu cenderung sering bermalas-malasan dalam keseharian mereka.
Dari studi yang berbasis di Amerika Serikat ini sepertinya mendukung anggapan yang menyebut orang dengan IQ tinggi cenderung lebih suka menghabiskan waktunya dengan pikiran ketimbang fisiknya, sehingga tampak sering bermalas malasan.
Orang-orang aktif mungkin cenderung lebih suka bergerak karena mereka butuh untuk menstimulasi pikiran dengan aktivitas di luar. Hal itu bisa jadi karena mereka ingin 'melarikan diri' dari pikiran-pikiran atau mereka memang mudah bosan.
Untuk studi ini, peneliti dari Florida Gulf Coast University memberikan tes klasik kepada sekelompok pelajar. Mereka dibagikan kuisioner yang meminta partisipan memberi rate seberapa setuju mereka terhadap sejumlah pernyataan.
Misalnya, "saya sangat menikmati tugas megenai solusi-solusi baru untuk masalah," dan "saya hanya berpikir keras jika saya harus melakukannya."
Peneliti pimpinan Todd McElroy itu kemudian memilih 30 orang 'pemikir' dan 30 orang 'non-pemikir' dari keseluruhan kandidat.
Selama satu minggu, kedua grup ini memakai perangkat di pergelangan mereka. Perangkat ini memungkinkan peneliti bisa memantau pergerakan dan level aktivitas kedua grup.
Hasilnya, grup pemikir cenderung kurang beraktivitas selama sepekan itu dibandingkan dengan grup non-pemikir. Studi ini sudah dipublikasikan di Journal of Health Psychology edisi April 2017.
Yang jelas, temuan in kian menguatkan ide bahwa orang non-pemikir sangat mudah bosan sehingga perlu menghabiskan waktunya dengan aktivitas fisik, termasuk olahraga.
Namun, McElroy menggarisbawahi dampak negatif bagi orang-orang yang kurang aktivitas fisik. Dia menyarankan agar orang-orang yang malas bergerak--sepintar apapun mereka--tetap harus meningkatkan aktivitas fisik demi kesehatan mereka sendiri.